#top-social-profiles{height:42px;text-align:right}#top-social-profiles img{margin:0 6px 0 0px !important} #top-social-profiles img:hover{opacity:0.8} #top-social-profiles .widget-container{background:none;padding:0;border:0} .social-profiles-widget img{margin:0 6px 0 0} .social-profiles-widget img:hover{opacity:0.8}

Catatan Bulan Agustus (Part1)


Alhamdulillah sudah mulai memasuki Bulan Agustus. Ini merupakan salah satu bulan yang saya tunggu-tunggu. Seperti biasanya, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ada banyak lomba yang akan diselenggarakan. Namun tidak sampai disitu saja. Agustus kali ini berbeda dengan Agustus-Agustus sebelumnya. Ada beberapa kegiatan penting yang akan saya lakukan pada bulan ini disamping mengikuti perlombaan 17an. Selasa depan (7 Agustus 2018) saya akan kembali masuk asrama untuk melaksanakan seminar evaluasi hasil kegiatan pelatihan dasar (Latsar). Latsar ini merupakan salah satu tahapan yang harus dilewati untuk menghilangkan huruf “C” pada kata “CPNS”. Ya walaupun laporannya masih belum selesai hingga saat ini tapi semua masih berjalan semestinya. Kemudian rencananya pada akhir bulan, juga akan diadakan diklat pembentukan peneliti. Sesuai formasi CPNS yang saya ambil (calon peneliti) maka tahapan itu juga tidak kalah penting untuk saya hadapi. Semoga saja semua kegiatan itu dapat saya jalani dengan maksimal dan sesuai harapan.

Kembali ke event 17an. Ini merupakan tahun ketiga saya bekerja setelah lulus S1. Tiga instansi pemerintahan dalam tiga tahun ini merupakan hal luar biasa. Masing-masing tempat memiliki plus minus tersendiri. Saya terus bersyukur disaat banyak orang yang masih belum mendapatkan pekerjaan, saya sudah bergonta-ganti pekerjaan. Bukan berarti saya serakah dan kurang bersyukur loh ya. Semua ini proses pembentukan diri saya sendiri untuk menjadi lebih baik. Nah, tiga instansi dalam tiga tahun ini pula saya tidak pernah melewatkan event perlombaan 17an. Dengan modal kemampuan bulutangkis yang lumayan untuk kelas amatir, saya selalu ikut perlombaan di cabang yang satu ini. Saya akan cerita satu persatu pengalaman saya tentang perlombaan cabang bulutangkis di tempat saya bekerja sebelumnya.

Melihat cukup jauh event 17an tahun 2016, saya saat itu masih bertugas sebagai pegawai kontrak di Kantor Pertanahan Kota Bekasi (BPN Kota Bekasi). Sistem yang digunakan dalam lomba bulutangkis saat itu adalah dicampur, tapi tetap terpisah antara putra dan putri. Jadi tidak bertanding antar seksi. Sebelumnya nama peserta telah dibagi dua kelas menjadi “Grade A” dan “Grade B” yang dinilai berdasarkan kemampuan bermainnya. Jadi pasangannya nanti gabungan antara kedua kelas tersebut. Saat itu saya masuk dalam Grade A. Sistem pertandingan yang digunakan waktu itu adalah grup. Pasangan yang telah terbentuk dibagi menjadi 4 grup. Dari masing-masing grup nantinya akan diambil 2 peringkat teratas untuk masuk ke babak 8 besar. Nah disinilah mulai menggunakan sistem gugur. Waktu itu penghuni grup saya banyak pasangan yang cukup baik. Dari 3 pertandingan saya hanya bisa memenangkan 2 pertandingan saja. Tapi hal tersebut tetap membuat kami lolos ke babak selanjutnya. Pada babak 8 besar saya beruntung tidak mendapatkan lawan yang sulit. Cukup imbang namun masih dapat diatasi. Langkah saya terhenti di babak semifinal. Bukan karena kalah dalam pertandingan. Namun karena pasangan saya tidak hadir untuk urusan yang tidak jelas. Jujur waktu itu saya kesal sekali. Tapi yasudahlah saya berpikir mungkin bisa tahun depan. Namun sebelum event Agustusan 2017 berlangsung saya terpaksa resign dari kantor tersebut. Padahal sistem pertandingan berubah menjadi antar seksi. Saya optimis sekali kalau saya masih di kantor itu pasti juara. Karena memang teman satu seksi saya waktu itu jagonya kelewatan, dan kami sering main bersama sejak bangku kuliah (dia junior saya). Jadi kami klop sekali kalau dipasangkan. Tapi memang bukan jalan ceritanya akan berjalan seperti itu.
Venue Pertandingan Bulutanagkis Kantor Pertanahan Kota Bekasi
Kurang lebih sebulan saya bekerja ditempat yang baru, Kementerian PPN/Bappenas. Event 17an disini agak telat sih, dilaksanakannya pas Bulan September 2017. Entah itu masih dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan atau perayaan yang lainnya, tapi dikasih judul PORSENI. Nama saya masuk kedalam kontingen, parahnya sebagai ganda putra pertama. Deg-degan juga awalnya takut tidak bisa menampilkan yang terbaik karena ini tingkatannya antar Kedeputian (Eselon 1). Tapi tidak berlangsung lama ko. Persiapannya waktu itu sekali latihan doang. Itupun pemainnya yang masuk kontingen banyak yang sedang dinas luar. Jadi saya tidak mengenal siapa pasangan saya. Tidak mengetahui seberapa kuat kontingen ini. Dan akhirnya hari pelaksanaan tiba. Meriah sekali, mulai dari opening ceremony peserta sudah sangat antusias. Dengan berbagai persiapan yang dilakukan selama hampir sebulan akhirnya merasakan hasilnya. Saya sendiri takjub melihat antusiasme para pegawai kementerian ini. Memang sesekali harus ada acara semacam ini untuk mengurangi tekanan dalam pekerjaan harian. Nah sistem lomba disini itu menggunakan sistem gugur sejak awal, beregu terdiri dari 2 ganda putra dan 1 ganda campuran, dicari juara 1, 2, dan 3. Babak demi babak kami lalui dengan cukup mudah sampai semifinal. Nah disini saya dan partner berhadapan dengan pemain yang tangguh. Saya kalah dari pasangan ganda pertama mereka. Bukan bermaksud sombong, tapi kami tidak kalah berdasarkan kemampuan. Namun mental saya yang tidak kuat menjadi faktor utama kekalahan waktu itu, ditambah sedikit kelelahan karena itu merupakan pertandingan ketiga yang saya jalani dalam hari tersebut. Ya memang sudah menjadi risiko sejak awal karena hanya berlangsung satu hari. Sejak kekalahan saya itu saya sudah prediksi bahwa kami akan sangat sulit untuk melaju ke final. Dan benar saja, kami akhirnya harus tunduk dengan skor 1-2. Artinya kami akan memperebutkan posisi ketiga. Kali ini jangan sampai kalah. Terlalu banyak suporter yang akan kecewa kalau kami sampai kalah. 


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Catatan Bulan Agustus (Part1)"

Posting Komentar