Pertandingan perebutan
posisi ketiga ini sebenarnya cukup imbang. Hasil pertandingannya tidak bisa
diprediksi di awal. Kami memiliki kemampuan yang hampir sama, dan sama-sama
dalam kondisi kelelahan. Pertandingan berlangsung ketat da menarik. Namun tempo
permainan mulai kendur memasuki poin-poin akhir. Kami memang memimpin, namun
kami sudah sangat kelelahan. Lawan juga tidak begitu saja mengalah walaupun
terlihat jelas sangat lelah. Pertandingan itu hampir setiap bertambah 1 poin
akan diselingi istirahat. Ini kesepakatan bersama ko. Dan akhirnya kami dapat
membuktikan bahwa kami memang unggul. Kami berhasil memenangkan pertandingan
tersebut dan keluar sebagai juara 3. Waktu itu dapat hadiahnya berupa barang.
Mesin cuci, padahal ka beregu. Bingung juga baginya kan. Akhirnya diuangkan dan
dibagikan ke pemain sebagai uang transport kami hehe. Alhamdulillah, walaupun
bulutangkis hanya bisa menyumbangkan medali perunggu tapi kontingen kami (waktu
itu namanya kontingen Jawa) berhasil menyabet gelar juara umum. Sungguh
prestasi yang sangat membanggakan. Sejak itu saya bertekad untuk membalaskan
kekalahan kami di tahun selanjutnya.
Main di PORSENI Kementerian PPN/Bappenas |
Namun takdir berkata
lain. Tidak lama sejak saat itu pengumuman penerimaan CPNS dibuka. Layaknya
kebanyakan orang saya pun ikut mendaftar. Kementerian Pertanian menjadi pilihan
saya. Entah faktor apa yang membuat saya memilih instansi ini tapi saya punya
feeling yang bagus saja untuk memilih disini. Seperti mendapat suatu bisikan.
Alhamdulillah setelah melewati beberapa tahapan seleksi saya diterima sebagai
CPNS Kementerian Pertanian sebagai Calon Peneliti. Dengan demikian ambisi saya
balas dendam di Bappenas terkubur sudah. Saya penasaran, apakah event
serupa akan dilaksanakan ditempat yang baru ini. Karena jujur beberapa bulan saya
bekerja disini tidak melihat adanya tanda-tanda perkumpulan main bulutangkis.
Akhirnya semua terjawab sekitar 3 minggu terakhir ini. Saya dipanggil oleh
Kabag Tata Usaha memberitahukan bahwa akan diadakan perlombaab 17an berbagai
cabang. Saya pun antusias sekali, karena ada cabang bulutangkis. Ditambah lagi
saya mendapatkan info bahwa kontingen bulutangkis kami memiliki tradisi sebagai
juara 1. “heemm berarti bagus-bagus dong ya, ada kesempatan masuk tim gak
nih” pikir saya.
Jadwal latihan pun telah
disusun. Saya ikut latihan perdana dengan rasa penasaran ditambah sedikit
takut. Iya takut tidak bisa mengimbangi. Apalagi waktu itu saya sudah agak lama
tidak main serius. Pasti tangan dan langkah akan sedikit kaku. Saat saya datang
sudah ada yang-tepok-tepokan. Langsung saya mengambil kesimpulan bahwa wajar
tim ini menjadi juara. Padahal baru liat mereka tepok-tepokan. Tapi saya yakini
betul bahwa mereka juara bukan karena hoki semata. Akhirnya saya ikut main sama
mereka. Benar saya match pertama saya sangat kaku. Tapi tidak berlangsung lama
untuk mengembalikan performa saya. Setelah itu saya sudah dapat mengimbangi
permainan mereka. Memang bukan sebagai yang terbaik, mungkin ditengah-tengah
lah kalau di ranking. Saya optimis masuk dalam tim. Setidaknya telah 4 kali
kami latihan.
Bapak ini Abis-abisan Latihannya |
Waktu perlombaan pun
segera dimulai. Technical Meeting telah dilaksanakan hari Rabu kemarin
(1 Agustus 2018). Kami (tim bulutangkis) berada pada grup yang sebenenarnya
tidak terlalu sulit. Optimis bisa melaju ke babak selanjutnya. Jadwal semula
yang ditetapkan adalah kemarin sore (3 Agustus 2018). Namun karena ada miskom
pertandingan akhirnya ditunda sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Sampai
saya menulis cerita ini pun dalam kondisi menunggu kabar apakah hari ini ada
pertandingan atau tidak. Saya Cuma bisa standby menunggu panggilan. Jadi
kemarin sore itu kami dan beberapa pemain dari tim lain sudah berkumpul di
lokasi pertandingan. Namun terjadi miskom sehingga pertandingan belum bisa
dilaksanakan. Akhirnya mereka pada main biasa aja sekedar mencari keringat.
Saya diajak main, tapi saya tidak mau turun dan dikasih tahu juga bahwa biarkan
saya disimpan buat kejutan hahaha. Entah apa maksudnya.
Jadwal Pertandingan |
Jadi saat ini kami hanya
bisa menunggu jadwal sebenarnya keluar. Saya cemas akan bentrok dengan jadwal
diklat yang akan saya jalani minggu depan. Sebagai tim tentu kami ingin kembali
meraih juara. Tim mana yang tidak mau jadi juara, ya kan ?. Tapi secara pribadi
saya hanya ingin bisa menampilkan performa terbaik saya. Karena hal itu secara
tidak langsung akan membantu tim untuk kembali menjadi juara. Semoga saja.
Depok, 4 Agustus 2018
Belum ada tanggapan untuk "Catatan Bulan Agustus (Part2)"
Posting Komentar