#top-social-profiles{height:42px;text-align:right}#top-social-profiles img{margin:0 6px 0 0px !important} #top-social-profiles img:hover{opacity:0.8} #top-social-profiles .widget-container{background:none;padding:0;border:0} .social-profiles-widget img{margin:0 6px 0 0} .social-profiles-widget img:hover{opacity:0.8}

Catatan Bulan Agustus (Part2)

Pertandingan perebutan posisi ketiga ini sebenarnya cukup imbang. Hasil pertandingannya tidak bisa diprediksi di awal. Kami memiliki kemampuan yang hampir sama, dan sama-sama dalam kondisi kelelahan. Pertandingan berlangsung ketat da menarik. Namun tempo permainan mulai kendur memasuki poin-poin akhir. Kami memang memimpin, namun kami sudah sangat kelelahan. Lawan juga tidak begitu saja mengalah walaupun terlihat jelas sangat lelah. Pertandingan itu hampir setiap bertambah 1 poin akan diselingi istirahat. Ini kesepakatan bersama ko. Dan akhirnya kami dapat membuktikan bahwa kami memang unggul. Kami berhasil memenangkan pertandingan tersebut dan keluar sebagai juara 3. Waktu itu dapat hadiahnya berupa barang. Mesin cuci, padahal ka beregu. Bingung juga baginya kan. Akhirnya diuangkan dan dibagikan ke pemain sebagai uang transport kami hehe. Alhamdulillah, walaupun bulutangkis hanya bisa menyumbangkan medali perunggu tapi kontingen kami (waktu itu namanya kontingen Jawa) berhasil menyabet gelar juara umum. Sungguh prestasi yang sangat membanggakan. Sejak itu saya bertekad untuk membalaskan kekalahan kami di tahun selanjutnya.
Main di PORSENI Kementerian PPN/Bappenas
Namun takdir berkata lain. Tidak lama sejak saat itu pengumuman penerimaan CPNS dibuka. Layaknya kebanyakan orang saya pun ikut mendaftar. Kementerian Pertanian menjadi pilihan saya. Entah faktor apa yang membuat saya memilih instansi ini tapi saya punya feeling yang bagus saja untuk memilih disini. Seperti mendapat suatu bisikan. Alhamdulillah setelah melewati beberapa tahapan seleksi saya diterima sebagai CPNS Kementerian Pertanian sebagai Calon Peneliti. Dengan demikian ambisi saya balas dendam di Bappenas terkubur sudah. Saya penasaran, apakah event serupa akan dilaksanakan ditempat yang baru ini. Karena jujur beberapa bulan saya bekerja disini tidak melihat adanya tanda-tanda perkumpulan main bulutangkis. Akhirnya semua terjawab sekitar 3 minggu terakhir ini. Saya dipanggil oleh Kabag Tata Usaha memberitahukan bahwa akan diadakan perlombaab 17an berbagai cabang. Saya pun antusias sekali, karena ada cabang bulutangkis. Ditambah lagi saya mendapatkan info bahwa kontingen bulutangkis kami memiliki tradisi sebagai juara 1. “heemm berarti bagus-bagus dong ya, ada kesempatan masuk tim gak nih” pikir saya. 

Jadwal latihan pun telah disusun. Saya ikut latihan perdana dengan rasa penasaran ditambah sedikit takut. Iya takut tidak bisa mengimbangi. Apalagi waktu itu saya sudah agak lama tidak main serius. Pasti tangan dan langkah akan sedikit kaku. Saat saya datang sudah ada yang-tepok-tepokan. Langsung saya mengambil kesimpulan bahwa wajar tim ini menjadi juara. Padahal baru liat mereka tepok-tepokan. Tapi saya yakini betul bahwa mereka juara bukan karena hoki semata. Akhirnya saya ikut main sama mereka. Benar saya match pertama saya sangat kaku. Tapi tidak berlangsung lama untuk mengembalikan performa saya. Setelah itu saya sudah dapat mengimbangi permainan mereka. Memang bukan sebagai yang terbaik, mungkin ditengah-tengah lah kalau di ranking. Saya optimis masuk dalam tim. Setidaknya telah 4 kali kami latihan.
Bapak ini Abis-abisan Latihannya
Waktu perlombaan pun segera dimulai. Technical Meeting telah dilaksanakan hari Rabu kemarin (1 Agustus 2018). Kami (tim bulutangkis) berada pada grup yang sebenenarnya tidak terlalu sulit. Optimis bisa melaju ke babak selanjutnya. Jadwal semula yang ditetapkan adalah kemarin sore (3 Agustus 2018). Namun karena ada miskom pertandingan akhirnya ditunda sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Sampai saya menulis cerita ini pun dalam kondisi menunggu kabar apakah hari ini ada pertandingan atau tidak. Saya Cuma bisa standby menunggu panggilan. Jadi kemarin sore itu kami dan beberapa pemain dari tim lain sudah berkumpul di lokasi pertandingan. Namun terjadi miskom sehingga pertandingan belum bisa dilaksanakan. Akhirnya mereka pada main biasa aja sekedar mencari keringat. Saya diajak main, tapi saya tidak mau turun dan dikasih tahu juga bahwa biarkan saya disimpan buat kejutan hahaha. Entah apa maksudnya.
Jadwal Pertandingan
Jadi saat ini kami hanya bisa menunggu jadwal sebenarnya keluar. Saya cemas akan bentrok dengan jadwal diklat yang akan saya jalani minggu depan. Sebagai tim tentu kami ingin kembali meraih juara. Tim mana yang tidak mau jadi juara, ya kan ?. Tapi secara pribadi saya hanya ingin bisa menampilkan performa terbaik saya. Karena hal itu secara tidak langsung akan membantu tim untuk kembali menjadi juara. Semoga saja.


Depok, 4 Agustus 2018 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Catatan Bulan Agustus (Part2)"

Posting Komentar