Semenjak portal SSCN
untuk pendaftaran CPNS 2018 dibuka, banyak teman maupun saudara saya yang sharing
atas kegalauannya dalam memilih formasi jabatan dan penempatan untuk CPNS 2018
ini. Memang sejak beberapa periode terakhir, calon peserta seleksi CPNS dapat
memilih sendiri formasi dan penempatan yang diinginkan (tentunya jika
tersedia). Berbeda dengan dahulu kala dimana CPNS nantinya baru akan
ditempatkan setelah keterima. Tapi walaupun kita memilih penempatan, tetap saja
harus memberikan pernyataan bahwa bersedia ditempatkan diseluruh wilayah di
Indonesia. Jadi mungkin tidak selamanya akan berada di lokasi unit kerja yang
sama sampai pensiun nanti.
Dilema memilih formasi
CPNS, hal ini tentu juga saya rasakan tahun lalu. Sebagai alumni jurusan yang
sebenarnya tidak terlalu favorit, memberikan beberapa keuntungan dan juga
kerugian. Salah satu contoh keuntungannya adalah saingan yang lebih sedikit dan
itu-itu aja. Coba bayangkan misal nih jurusan hukum, pasti banyak kan tuh
saingannya. Hampir setiap kampus mungkin ada fakultas hukum, beda dengan
jurusan saya yang agak langka. Ya walaupun lowongan yang tersedia juga
cenderung lebih banyak. Dan ini yang menjadi kerugian bagi kami para lulusan jurusan
yang tidak terlalu favorit atau hits, yaitu lowongan yang tersedia itu
cenderung lebih sedikit.
Mendapatkan posisi
pekerjaan impian memang menjadi keinginan kita. Ada nih formasi yang sesuai
buat kita, tapi ternyata lokasi tidak menguntungkan. Ada yang lokasinya bagus,
tapi pekerjaannya tidak enak untuk dijalani. Ada yang lokasinya bagus, sesuai
juga dengan bidang kita, tapi persaingannya akan sangat ketat dan kuotanya
sangat sedikit. Selalu ada faktor plus minus dalam setiap pilihan yang kita ambil.
Memang tidak mudah untuk menentukan akan memilih formasi CPNS apa kali ini. Kalau
mau enaknya aja, ya mungkin bisa buka perusahaan keluarga aja.
Saya akan bercerita
berdasarkan perspektif diri saya sendiri, dari pengalaman saya tahun lalu
hingga saat ini yang sedang duduk manis menunggu hasil review mentor
atas laporan kajian yang telah saya buat. Ada beberapa hal penting sebagai
bahan pertimbangan sebelum yakin memilih formasi CPNS 2018 ini.
#Satu, sesuaikan minat,
latar belakang pendidikan dan kemampuan kalian. Ini penting banget buat
dipertimbangkan. Dengan sistem seleksi seperti ini memang kita tidak mungkin lagi
bisa mengesampingkan latar belakang pendidikan. Tapi coba lihat lebih lanjut
apakah formasi yang akan kita pilih itu sesuai dengan keinginan dan memang
dapat kita kerjakan (tentunya bila lolos). Pengalaman saya pribadi ini
memberikan pelajaran yang luar biasa, saya akan jadikan sedikit contoh. Saya
anak geografi, di kampus saya dulu tidak ada peminatan secara jelas dan detil.
Di geografi secara umum mungkin bisa dibagi menjadi tiga peminatan ya, ada
geografi fisik, geografi manusia, dan SIG & Penginderaan Jauh. Walaupun di
kampus saya dulu tidak secara jelas membagi mahasiswanya kedalam peminatan
tersebut, biasanya tergambar dari mata kuliah dan topik skripsi yang diambil.
Secara tidak sadar, arah peminatan saya adalah geografi manusia. Tapi fatalnya,
saya memilih formasi di salah satu unit kerja yang pekerjaannya itu menuntut
banyak pengetahuan fisik alam. Mungkin ilmu sosialnya hampir tidak ada. Sangat
jauh bertolak belakang dengan kemampuan saya (pada awalnya). Saya memang tidak
menyalahi aturan, karena waktu itu kualifikasinya hanya tertulis S1 Geografi,
tidak ada embel-embelnya lagi. Fatalnya, saya kurang menelusuri formasi yang
saya pilih ini kerjanya ngapain. Dan ini akan saya bahas di poin selanjutnya.
#Dua, telusuri hal-hal
detil terkait formasi jabatan yang akan kita pilih. Lanjut dari poin
sebelumnya, cobalah untuk sedikit membayangkan bahwa kalian nantinya akan
diterima pada formasi tersebut (amiiin). Hal paling utama yang perlu diketahui
adalah visi dan misi instansinya, jadi kita bisa tahu ini nanti arah
kebijakannya kemana, apa saja PR besar yang akan dikerjakan. Kemudian turunkan
ke formasi yang kita pilih itu kerjanya ngapain sih ? Banyakan mikir kah,
banyakan kerja lapangan kah, banyakan depan komputer kah, atau yang lainnya.
Hal ini perlu diperhatikan betul. Orang yang senang di lapangan mungkin akan
merasa tidak nyaman kalau harus bekerja duduk berjam-jam didepan komputer, atau
sebaliknya. Kemudian juga perhatikan resiko pekerjaan kalian ya. Kalian bisa
bertanya dengan teman atau kenalan lain pada instansi tersebut untuk menggali
infonya lebih dalam terkait apa yang kira-kira akan dikerjakan. Karena biasanya
jobdesc dari suatu formasi jabatan tidak secara jelas diungkapkan pada
laman resmi instansi tersebut. Sebisa mungkin kasus seperti saya ini tidak
terjadi pada kalian. Ya walaupun masih bisa beradaptasi dengan belajar ilmu
baru yang sesuai dengan tugas dan fungsi kita nanti. Tapi kalau menyimpangnya
kearah pekerjaan yang umum-umum saja masih oke lah buat dipilih. Yang penting
kalian yakin punya kapasitas bekerja di formasi yang mau kalian pilih itu.
#Tiga, lokasi
penempatan. Untuk kalian yang memilih lokasi penempatan dekat dengan tempat
tinggal silahkan memperkirakan waktu, jarak tempuh dan transportasi yang dapat
digunakan untuk menjangkau kantor. Biasanya kalau yang masih terjangkau
lokasinya dari tempat tinggal tidak terlalu menjadi masalah. Nah, kalau formasi
yang tersedia lokasi penempatannya jauh, mungkin beberapa hal berikut perlu
dipertimbangkan. Kalau saya pribadi, pertama saya akan cari lokasi dimana ada
sanak saudara saya yang tinggal dekat lokasi tersebut. Ini untuk mengantisipasi
hal-hal tidak mengenakan yang mungkin terjadi. Ya walaupun nanti akan bertemu
teman atau tetangga baru tapi akan lebih ngerasa nyaman aja kalau ada saudara.
Kedua, jika tidak ada keluarga yang tinggal di sekitar lokasi, saya akan
memilih lokasi yang punya aksesibilitas yang baik dan relatif lebih murah kalau
saya ingin pulang. Ingat, lokasi dekat itu belum tentu mudah dan murah loh. Ketiga
adalah faktor lingkungan, baik keamanan (ini yang utama sih), makanan, maupun
kehidupan sosial budayanya (kalau yang ini masih bisa adaptasi dan harus
toleransi juga lah). Saya sih gamau tinggal di daerah rawan konflik gitu
hehehe. Kemudian biaya hidup juga tentu perlu diperhatikan ya teman-teman. Nah yang
terakhir fasilitas hiburan, mau obyek wisata atau semacamnya apakah tersedia
disana. Kerja itu capek loh, kalau gaada hiburannya nanti malah pusing sendiri,
akhirnya kerja gak optimal. Oia, ini kan kalian bisa milih di awal ya
lokasinya, jadi harus tanggung jawab kalau keterima nanti, jangan baru sebentar
udah minta pindah ke tempat lain :). Pertimbangan ini
menurut saya loh, karena ada beberapa orang yang malah senang berpetualang ke
tempat baru kan, ya silahkan saja punya pertimbangan masing-masing.
#Empat, peluang
pengembangan diri. Sebagian orang mungkin akan beranggapan menjadi PNS itu
terjamin, kalau sudah masuk tuh aman-aman saja. Nah, jangan sampai ada pikiran
kayak gitu kalau kita udah masuk kedalamnya. Pengembangan diri tetap menjadi
poin penting dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Mungkin kalian bisa
menerka formasi jabatan yang akan kalian pilih nanti ini kira-kira bisa
mengembangkan kompetensi saya atau tidak ya, atau hanya begitu-begitu saja.
Peluang untuk melanjutkan studi bagi pegawai pemerintahan memang terbuka lebar,
tapi berdasarkan hasil pemantauan saya sepintas dan diskusi dengan beberapa
orang yang sudah lebih lama berkecimpung disini, sebenarnya ada beberapa
formasi jabatan yang lebih diutamakan untuk melakukan pengembangan diri, salah
satunya adalah peluang yang lebih besar untuk melanjutkan studi. Jadi, hal ini
juga penting untuk dipertimbangkan ya, jangan cepat puas dengan apa yang kita
miliki sekarang, tapi jangan juga menjadi serakah dan lupa diri.
#Lima, pendapatan yang
diperoleh. Ini antara penting gak penting sih sebenarnya. Karena kalau mau jadi
PNS kan jiwanya ya pengabdian, jangan orientasi uang terus. Tapi saya mencoba
realistis saja lah untuk mempertimbangkan pendapatan. Memang pada dasarnya gaji
PNS itu sama, sudah ada standar yang ditentukan berdasarkan pangkat dan
golongan. Begitu juga dengan uang makan, sama lah nominalnya kalo pangkat dan
golongannya sama walaupun beda penempatan. Nah yang membedakan adalah tunjangannya.
Saya berbicara untuk lingkup kementerian/lembaga (K/L). Besarnya nominal
tunjangan kinerja (tukin) ditentukan oleh jabatan yang kita miliki, nanti akan
ada pembagian grade. Kalau untuk S1 sepertinya ada di rentang grade
6 hingga 8. Perbedaannya lumayan sih, tapi seimbang lah dengan tanggung jawab
yang dipegang. Untuk penentuan grade dan nominalnya, bisa dicari ko
banyak di internet. Selain tunjangan kinerja, pada beberapa jabatan juga akan
mendapatkan tunjangan profesi. Belum lagi ada tunjangan suami/istri, anak, dan
beras. Mungkin hal-hal tersebut lah yang menyebabkan setiap pembukaan
penerimaan CPNS selalu dibanjiri peminat. Anggapan bahwa menjadi PNS itu makmur
lebih dan terjamin masih berkembang pesat di masyarakat. Ya silahkan saja
menilai masing-masing.
Mungkin itu saja hal-hal
yang perlu dipertimbangkan dalam memilih formasi CPNS 2018. Saya paham betul
memang tidak mudah dalam menentukan pilihan ini. Mungkin diantara kalian akan
berpikiran “ah dia mah enak udah masuk, bebas mau bilang apa aja”.
Silahkan saja berpendapat masing-masing, saya hanya mencoba membagikan
pengalaman dari apa yang sudah saya jalani kurang lebih setahun ini. Tapi
serius, jangan ngasal milihnya, pikirkan baik-baik. Sebisa mungkin hindari
berpikiran “ah yang penting masuk aja dulu, nanti sambil jalan juga belajar”.
Karena kalau udah maju, akan sulit untuk mundur lagi. Bagi yang muslim mungkin
bisa shalat dan meminta petunjuk agar diyakinkan pilihannya. Terima kasih, semoga
keberuntungan menyertai kalian semua.
*seperti biasa, kalau mau tanya-tanya lebih lanjut bisa komen atau kontak langsung aja ya.
Bogor, 21 September 2018
Belum ada tanggapan untuk "Dilema Memilih Formasi CPNS 2018"
Posting Komentar