#top-social-profiles{height:42px;text-align:right}#top-social-profiles img{margin:0 6px 0 0px !important} #top-social-profiles img:hover{opacity:0.8} #top-social-profiles .widget-container{background:none;padding:0;border:0} .social-profiles-widget img{margin:0 6px 0 0} .social-profiles-widget img:hover{opacity:0.8}

Dilema Memilih Formasi CPNS 2018


Semenjak portal SSCN untuk pendaftaran CPNS 2018 dibuka, banyak teman maupun saudara saya yang sharing atas kegalauannya dalam memilih formasi jabatan dan penempatan untuk CPNS 2018 ini. Memang sejak beberapa periode terakhir, calon peserta seleksi CPNS dapat memilih sendiri formasi dan penempatan yang diinginkan (tentunya jika tersedia). Berbeda dengan dahulu kala dimana CPNS nantinya baru akan ditempatkan setelah keterima. Tapi walaupun kita memilih penempatan, tetap saja harus memberikan pernyataan bahwa bersedia ditempatkan diseluruh wilayah di Indonesia. Jadi mungkin tidak selamanya akan berada di lokasi unit kerja yang sama sampai pensiun nanti.

Dilema memilih formasi CPNS, hal ini tentu juga saya rasakan tahun lalu. Sebagai alumni jurusan yang sebenarnya tidak terlalu favorit, memberikan beberapa keuntungan dan juga kerugian. Salah satu contoh keuntungannya adalah saingan yang lebih sedikit dan itu-itu aja. Coba bayangkan misal nih jurusan hukum, pasti banyak kan tuh saingannya. Hampir setiap kampus mungkin ada fakultas hukum, beda dengan jurusan saya yang agak langka. Ya walaupun lowongan yang tersedia juga cenderung lebih banyak. Dan ini yang menjadi kerugian bagi kami para lulusan jurusan yang tidak terlalu favorit atau hits, yaitu lowongan yang tersedia itu cenderung lebih sedikit. 

Mendapatkan posisi pekerjaan impian memang menjadi keinginan kita. Ada nih formasi yang sesuai buat kita, tapi ternyata lokasi tidak menguntungkan. Ada yang lokasinya bagus, tapi pekerjaannya tidak enak untuk dijalani. Ada yang lokasinya bagus, sesuai juga dengan bidang kita, tapi persaingannya akan sangat ketat dan kuotanya sangat sedikit. Selalu ada faktor plus minus dalam setiap pilihan yang kita ambil. Memang tidak mudah untuk menentukan akan memilih formasi CPNS apa kali ini. Kalau mau enaknya aja, ya mungkin bisa buka perusahaan keluarga aja.

Saya akan bercerita berdasarkan perspektif diri saya sendiri, dari pengalaman saya tahun lalu hingga saat ini yang sedang duduk manis menunggu hasil review mentor atas laporan kajian yang telah saya buat. Ada beberapa hal penting sebagai bahan pertimbangan sebelum yakin memilih formasi CPNS 2018 ini.


#Satu, sesuaikan minat, latar belakang pendidikan dan kemampuan kalian. Ini penting banget buat dipertimbangkan. Dengan sistem seleksi seperti ini memang kita tidak mungkin lagi bisa mengesampingkan latar belakang pendidikan. Tapi coba lihat lebih lanjut apakah formasi yang akan kita pilih itu sesuai dengan keinginan dan memang dapat kita kerjakan (tentunya bila lolos). Pengalaman saya pribadi ini memberikan pelajaran yang luar biasa, saya akan jadikan sedikit contoh. Saya anak geografi, di kampus saya dulu tidak ada peminatan secara jelas dan detil. Di geografi secara umum mungkin bisa dibagi menjadi tiga peminatan ya, ada geografi fisik, geografi manusia, dan SIG & Penginderaan Jauh. Walaupun di kampus saya dulu tidak secara jelas membagi mahasiswanya kedalam peminatan tersebut, biasanya tergambar dari mata kuliah dan topik skripsi yang diambil. Secara tidak sadar, arah peminatan saya adalah geografi manusia. Tapi fatalnya, saya memilih formasi di salah satu unit kerja yang pekerjaannya itu menuntut banyak pengetahuan fisik alam. Mungkin ilmu sosialnya hampir tidak ada. Sangat jauh bertolak belakang dengan kemampuan saya (pada awalnya). Saya memang tidak menyalahi aturan, karena waktu itu kualifikasinya hanya tertulis S1 Geografi, tidak ada embel-embelnya lagi. Fatalnya, saya kurang menelusuri formasi yang saya pilih ini kerjanya ngapain. Dan ini akan saya bahas di poin selanjutnya.

#Dua, telusuri hal-hal detil terkait formasi jabatan yang akan kita pilih. Lanjut dari poin sebelumnya, cobalah untuk sedikit membayangkan bahwa kalian nantinya akan diterima pada formasi tersebut (amiiin). Hal paling utama yang perlu diketahui adalah visi dan misi instansinya, jadi kita bisa tahu ini nanti arah kebijakannya kemana, apa saja PR besar yang akan dikerjakan. Kemudian turunkan ke formasi yang kita pilih itu kerjanya ngapain sih ? Banyakan mikir kah, banyakan kerja lapangan kah, banyakan depan komputer kah, atau yang lainnya. Hal ini perlu diperhatikan betul. Orang yang senang di lapangan mungkin akan merasa tidak nyaman kalau harus bekerja duduk berjam-jam didepan komputer, atau sebaliknya. Kemudian juga perhatikan resiko pekerjaan kalian ya. Kalian bisa bertanya dengan teman atau kenalan lain pada instansi tersebut untuk menggali infonya lebih dalam terkait apa yang kira-kira akan dikerjakan. Karena biasanya jobdesc dari suatu formasi jabatan tidak secara jelas diungkapkan pada laman resmi instansi tersebut. Sebisa mungkin kasus seperti saya ini tidak terjadi pada kalian. Ya walaupun masih bisa beradaptasi dengan belajar ilmu baru yang sesuai dengan tugas dan fungsi kita nanti. Tapi kalau menyimpangnya kearah pekerjaan yang umum-umum saja masih oke lah buat dipilih. Yang penting kalian yakin punya kapasitas bekerja di formasi yang mau kalian pilih itu.

#Tiga, lokasi penempatan. Untuk kalian yang memilih lokasi penempatan dekat dengan tempat tinggal silahkan memperkirakan waktu, jarak tempuh dan transportasi yang dapat digunakan untuk menjangkau kantor. Biasanya kalau yang masih terjangkau lokasinya dari tempat tinggal tidak terlalu menjadi masalah. Nah, kalau formasi yang tersedia lokasi penempatannya jauh, mungkin beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan. Kalau saya pribadi, pertama saya akan cari lokasi dimana ada sanak saudara saya yang tinggal dekat lokasi tersebut. Ini untuk mengantisipasi hal-hal tidak mengenakan yang mungkin terjadi. Ya walaupun nanti akan bertemu teman atau tetangga baru tapi akan lebih ngerasa nyaman aja kalau ada saudara. Kedua, jika tidak ada keluarga yang tinggal di sekitar lokasi, saya akan memilih lokasi yang punya aksesibilitas yang baik dan relatif lebih murah kalau saya ingin pulang. Ingat, lokasi dekat itu belum tentu mudah dan murah loh. Ketiga adalah faktor lingkungan, baik keamanan (ini yang utama sih), makanan, maupun kehidupan sosial budayanya (kalau yang ini masih bisa adaptasi dan harus toleransi juga lah). Saya sih gamau tinggal di daerah rawan konflik gitu hehehe. Kemudian biaya hidup juga tentu perlu diperhatikan ya teman-teman. Nah yang terakhir fasilitas hiburan, mau obyek wisata atau semacamnya apakah tersedia disana. Kerja itu capek loh, kalau gaada hiburannya nanti malah pusing sendiri, akhirnya kerja gak optimal. Oia, ini kan kalian bisa milih di awal ya lokasinya, jadi harus tanggung jawab kalau keterima nanti, jangan baru sebentar udah minta pindah ke tempat lain :). Pertimbangan ini menurut saya loh, karena ada beberapa orang yang malah senang berpetualang ke tempat baru kan, ya silahkan saja punya pertimbangan masing-masing.

#Empat, peluang pengembangan diri. Sebagian orang mungkin akan beranggapan menjadi PNS itu terjamin, kalau sudah masuk tuh aman-aman saja. Nah, jangan sampai ada pikiran kayak gitu kalau kita udah masuk kedalamnya. Pengembangan diri tetap menjadi poin penting dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Mungkin kalian bisa menerka formasi jabatan yang akan kalian pilih nanti ini kira-kira bisa mengembangkan kompetensi saya atau tidak ya, atau hanya begitu-begitu saja. Peluang untuk melanjutkan studi bagi pegawai pemerintahan memang terbuka lebar, tapi berdasarkan hasil pemantauan saya sepintas dan diskusi dengan beberapa orang yang sudah lebih lama berkecimpung disini, sebenarnya ada beberapa formasi jabatan yang lebih diutamakan untuk melakukan pengembangan diri, salah satunya adalah peluang yang lebih besar untuk melanjutkan studi. Jadi, hal ini juga penting untuk dipertimbangkan ya, jangan cepat puas dengan apa yang kita miliki sekarang, tapi jangan juga menjadi serakah dan lupa diri. 

#Lima, pendapatan yang diperoleh. Ini antara penting gak penting sih sebenarnya. Karena kalau mau jadi PNS kan jiwanya ya pengabdian, jangan orientasi uang terus. Tapi saya mencoba realistis saja lah untuk mempertimbangkan pendapatan. Memang pada dasarnya gaji PNS itu sama, sudah ada standar yang ditentukan berdasarkan pangkat dan golongan. Begitu juga dengan uang makan, sama lah nominalnya kalo pangkat dan golongannya sama walaupun beda penempatan. Nah yang membedakan adalah tunjangannya. Saya berbicara untuk lingkup kementerian/lembaga (K/L). Besarnya nominal tunjangan kinerja (tukin) ditentukan oleh jabatan yang kita miliki, nanti akan ada pembagian grade. Kalau untuk S1 sepertinya ada di rentang grade 6 hingga 8. Perbedaannya lumayan sih, tapi seimbang lah dengan tanggung jawab yang dipegang. Untuk penentuan grade dan nominalnya, bisa dicari ko banyak di internet. Selain tunjangan kinerja, pada beberapa jabatan juga akan mendapatkan tunjangan profesi. Belum lagi ada tunjangan suami/istri, anak, dan beras. Mungkin hal-hal tersebut lah yang menyebabkan setiap pembukaan penerimaan CPNS selalu dibanjiri peminat. Anggapan bahwa menjadi PNS itu makmur lebih dan terjamin masih berkembang pesat di masyarakat. Ya silahkan saja menilai masing-masing.

Mungkin itu saja hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih formasi CPNS 2018. Saya paham betul memang tidak mudah dalam menentukan pilihan ini. Mungkin diantara kalian akan berpikiran “ah dia mah enak udah masuk, bebas mau bilang apa aja”. Silahkan saja berpendapat masing-masing, saya hanya mencoba membagikan pengalaman dari apa yang sudah saya jalani kurang lebih setahun ini. Tapi serius, jangan ngasal milihnya, pikirkan baik-baik. Sebisa mungkin hindari berpikiran “ah yang penting masuk aja dulu, nanti sambil jalan juga belajar”. Karena kalau udah maju, akan sulit untuk mundur lagi. Bagi yang muslim mungkin bisa shalat dan meminta petunjuk agar diyakinkan pilihannya. Terima kasih, semoga keberuntungan menyertai kalian semua.



*seperti biasa, kalau mau tanya-tanya lebih lanjut bisa komen atau kontak langsung aja ya.


Bogor, 21 September 2018 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Dilema Memilih Formasi CPNS 2018"

Posting Komentar