#top-social-profiles{height:42px;text-align:right}#top-social-profiles img{margin:0 6px 0 0px !important} #top-social-profiles img:hover{opacity:0.8} #top-social-profiles .widget-container{background:none;padding:0;border:0} .social-profiles-widget img{margin:0 6px 0 0} .social-profiles-widget img:hover{opacity:0.8}

Tips Menghadapi Seleksi CPNS 2018


Pengumuman penerimaan CPNS 2018 telah resmi dilakukan. Portal pendaftaran pun sudah dibuka sejak kemarin (19 September 2018) sekitar pukul 13.00 WIB. Ya walaupun calon peserta seleksi CPNS masih belum bisa melakukan pendaftaran. Kalau tidak salah baru minggu depan mulai dilakukan pendaftaran. Saya ingin memberikan beberapa tips berdasarkan pengalaman saya tahun lalu dalam mengikuti proses seleksi CPNS 2018. Bukan berarti saya lebih hebat dan lebih tahu, saya hanya lebih dahulu mengikuti prosesnya. Mungkin diantara kalian juga ada yang sudah beberapa kali mencoba namun masih belum beruntung. Tetap semangat dan terus meningkatkan kemampuan diri kalian ya.

sumber : Kemenpan RB
 
#Pertama, pastikan kalian telah membaca pedoman dengan baik dan informasi penting lainnya. Ini menjadi salah satu faktor penting sebelum mulai dalam peperangan memperebutkan kursi CPNS. Mungkin diantara kalian ada yang tidak sempat atau bahkan malas untuk membaca pedoman ini. “Ah kan bisa tanya teman yang nanti daftar duluan”, “ Ah sebelumnya kan udah pernah, palingan masih sama”. Jadi jangan terburu-buru untuk mendaftar ya, pahami dulu aturan mainnya. Walaupun sama-sama instansi pemerintah, bukan berarti semua sama kebijakannya, baik itu persyaratan pelamar, cara mendaftar, tahapan seleksi, sistem kelulusan, dan hal-hal semacamnya lah. Selain membaca pedoman pendaftaran, perlu juga mengetahui timeline seleksi CPNS 2018 ini. Kapan bisa mulai mendaftar, kapan pendaftaran ditutup, kapan pelaksanaan tes, dimana pelaksanaan tes, kapan pengumuman, dan sebagainya. Perhatikan setiap detilnya, jangan sampai terlewat untuk info penting seperti itu.


#Kedua, pastikan kalian memenuhi persyaratan administrasi. Tentu saja ini sangat penting. Hindari kesalahan dalam mempersiapkan persyaratan yang diminta, dibaca baik-baik. Jangan sampai gagal pada tahap seleksi administrasi, sayang banget kan. Sesuaikan latar belakang pendidikan (tingkat pendidikan dan jurusan) dan kriteria pelamar (umum, cumlaude, disabilitas, atau putra/putri Papua) kalian dengan formasi jabatan yang ingin kalian pilih. Ingat, 1 pendaftar hanya bisa memilih 1 formasi saja ya, jangan sia-siakan, jangan ngasal pilih, perhatikan juga jenjang karir kedepannya, apa yang dikerjakan, dan sebagainya lah. Ada fitur baru di portal SSCN tahun ini, kita bisa melakukan penelusuran lowongan apa saja yang tersedia dengan latar belakang pendidikan kita, cukup memudahkan dibanding buka pengumuman satu per satu. Berkas yang wajib disiapkan itu KTP, ijazah, transkrip nilai, dan pas foto. Oia, pastikan nomor KK dan KTP kalian itu terdaftar ya, pengalaman dari tahun lalu ada yang saat memasukan nomor KK ternyata nomornya tidak terdaftar. Mungkin jika terjadi kasus demikian bisa segera menghubungi pihak panitia untuk bertanya langkah apa yang perlu dilakukan, atau mungkin bisa menghubungi dinas kependudukan dan catatan sipil sesuai alamat kalian untuk mendapatkan konfirmasi. Disini lah pentingnya untuk bisa mendaftar tidak mepet dari jadwal penutupan. Semua berkas tersebut nanti akan di upload melalui portal sscn.bkn.go.id . Mungkin ada beberapa berkas lain silahkan menyesuaikan dengan kebijakan instansinya, baca lagi aturan mainnya. Setelah semua beres diunggah, biasanya ada beberapa dokumen yang wajib banget kita simpan dengan baik seperti kartu pendaftaran akun SSCN dan kartu peserta, ini perlu dijaga sampai seluruh proses selesai dilaksanakan. Kalau keterima ya dokumen ini tetap harus kalian pegang. Dan jangan anggap remeh karena punya softcopy dokumennya, kartu peserta itu nanti di cap sama panitia saat pelaksaan tes. Jadi hati-hati ya.
 
Nah, disini perlu diperhatikan lagi bahwa setiap instansi belum tentu sama prosedur pendaftarannya. Ada beberapa instansi yang meminta calon peserta untuk mengirimkan berkas lamaran secara fisik ke alamat instansi yang telah ditentukan. Contohnya Kementerian ATR/BPN, sejak penerimaan tahun lalu selain mengunggah berkas peserta juga diminta untuk mengirimkan berkas fisik melalui layanan pos atau layanan pengiriman lain ke instansi tersebut. Bikin rada deg-degan juga sih bakal sampe atau engga hehe.
sumber : BKN RI
#Ketiga, Persiapkan diri kalian sebaik mungkin untuk menghadapi tes. Sebelumnya juga perlu diketahui bahwa secara umum akan ada 3 tahapan tes seleksi CPNS, yaitu seleksi administrasi, SKD (Seleksi Kemampuan Dasar) dan SKB (Seleksi Kemampuan Bidang). Untuk lolos tahapan SKB ini ada beberapa syarat. Pertama kita harus memenuhi nilai ambang batas. Kedua, yang memenuhi ambang batas itu tidak otomatis lanjut ke tahap selanjutnya, hanya maksimal 3x jumlah kuota formasi yang akan lanjut ke tahap SKB. Jadi misal slotnya cuma 2 orang di formasi yang kita pilih, berarti maksimal hanya ada 6 orang yang berkesempatan ikut SKB. Untuk soal tahap SKD berisi 100 soal yang terdiri dari 35 soal TKP (Tes Karakteristik Pribadi), 30 soal TIU (Tes Intelegensi Umum) dan 35 soal TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) dengan waktu pengerjaan 90 menit. Untuk formasi umum, berdasarkan pengalaman tahun lalu (masih diterapkan saat ini) Nilai ambang batas SKD yaitu 143 untuk TKP, 80 untuk TIU dan 75 untuk TWK. Namun untuk peserta dengan formasi khusus seperti cumlaude, disabilitas, putra/putri Papua, dan lainnya dibedakan sesuai dengan Permenpan No.37 Tahun 2018 tentang Nilai Ambang Batas Seleksi Kompetensi Dasar Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018 (download disini). Setiap soal TIU dan TWK bernilai 5 poin untuk jawaban benar, dan 0 jika salah, tidak ada minus. Sedangkan untuk TKP memiliki bobot nilai yang berbeda pada setiap pilihan jawabannya.

Terkait materi, TKP sendiri menilai diri kita dari sisi 1) Integritas diri; 2) Semangat berprestasi; 3) Kreativitas dan Inovasi; 4) Orientasi pada pelayanan; 5) Orientasi kepada orang lain; 6) Kemampuan beradaptasi; 7) Kemampuan mengendalikan diri; 8) Kemampuan bekerja mandiri dan tuntas; 9) Kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan; 10) Kemampuan bekerja sama dalam kelompok; dan 11) Kemampuan menggerakan dan mengkoordinir orang lain. Soalnya ya semacam psikotes gitu sih ini.  

Kemudian untuk TIU, soalnya terkait dengan 1) Kemampuan verbal atau kemampuan untuk menyampaikan informasi secara lisan maupun tulisan; 2) Kemampuan numerik, yaitu kemampuan perhitungan angka dan hubungan diantara angka-angka; 3) Kemampuan berpikir logis; dan 4) Kemampuan berpikir analitis. TIU ini isinya banyak soal-soal angka, ada berbaga bentuk deret, ada perkalian, perbandingan, dan logika melalui soal studi kasus seperti menentukan urutan posisi duduk. 

Nah untuk soal TWK isinya berkaitan dengan empat pilar kebangsaan. Ada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI (sistem tata negara, sejarah perjuangan bangsa, dan sebagainya).

Terus yang mana dong yang harus dikerjain duluan ? Menurut saya setiap orang punya preferensi masing-masing. Tapi kalo saya bakal pilih untuk ngerjain TKP dulu. Kenapa demikian ? soalnya mumpung pikirannya masih jernih, belum mumet sama  soal-soal lain jadi bisa baca pilihan jawaban soal TKP dengan cermat. Serius, pilihan jawabannya itu mirip. Setidaknya ada 2 pilihan jawaban logis lah (mungkin ini poin 4 dan 5). Terus gimana kita ngakalinnya ? Manfaatin fitur keyword yang ada diatas soal TKP. Misal tema soal tentang semangat berprestasi, jadi pilihlah jawaban yang paling menggambarkan hal tersebut. Mungkin ada pilihan jawaban lain yang masuk akal juga tapi kurang menggambarkan semangat berprestasi, hati-hati terhadap jawaban model seperti ini. Kemudian saran saya berikutnya sebisa mungkin jangan sampai pilihan jawaban dibaca berulang-ulang, kadang malah bikin bingung. Baca sekali dengan cermat dan pilih jawabannya. Tapi kalau memang belum nangkep ya dibaca lagi, nanti malah jadi ngasal jawabnya.

Untuk soal TIU dan TWK ini sebetulnya kita punya modal materi, hanya saja mungkin sedikit lupa. Kalau dari pengalaman saya tahun lalu, untuk TWK tidak banyak soal berbau hafalan. Kebanyakan adalah implementasi 4 pilar kebangsaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Terus bacaan soalnya cukup panjang, cukup menguras waktu. Disini kalian dituntut untuk tetap fokus biar baca soalnya gak perlu diulang-ulang. Oia tapi bukan berarti soal hafalan tidak keluar loh ya, dan tidak menutup kemungkinan juga kalau tahun ini yang keluar banyakan soal hafalan.

Kemudian untuk SKB soalnya ini berbeda-beda setiap formasi dan setiap instansi. Ada beberapa instansi yang soal SKBnya terkait dengan latar belakang pendidikannya, namun ada juga yang soalnya terkait formasi jabatan yang dipilih. Contoh saya punya latar belakang pendidikan S1 geografi mendaftar sebagai peneliti ahli pertama di Kementerian Pertanian. Awalnya saya bingung apakah soal yang keluar akan terkait ilmu geografi, terkait tata kelola organisasi Kementerian Pertanian, atau entah lainnya. Ternyata yang keluar itu pure terkait formasi jabatan yang saya pilih. Jadi soalnya terkait etika penelitian, format dan intisari KTI, penyusunan proposal dan laporan penelitian, pengajuan paten, loyalti, dan semacamnya. Kalau saya kebetulan sekitar 70 – 80% soalnya itu baca abstrak, kemudian ditanya judul yang sesuai, apa yang kurang, kira-kira apa kesimpulannya, dan lain sebagainya.

Kalau metode belajar sebelum tes berlangsung, saya kebetulan tahun lalu membentuk kelompok belajar kecil. Kelompok ini terbentuk karena kebetulan rumahnya cenderung berdekatan. Setidaknya seminggu sekali kita kumpul untuk membahas bank soal dan materi terkait lainnya, sekaligus berlatih menjawab menggunakan waktu. Sebagai informasi diluar sana banyak ko aplikasi atau simulator penyedia latihan CAT. Aplikasinya dirancang mirip dengan kondisi tes yang sebenarnya. Jadi ada kumpulan soal dan bisa dikerjakan menggunakan waktu. Selain aplikasi mungkin kalian juga bisa mencari baik dari internet maupun teman yang menyimpan bank soal tes CPNS. Memang bukan soal yang akan diujikan sih, setidaknya tergambar model soalnya seperti apa. Atau bagi kalian yang tidak mau repot cari sana sini, bisa langsung beli buku latihan soal CPNS, banyak tersedia ko di toko buku kesayangan kalian. Perlu diingatkan untuk belajar sebelum tes ini jangan terlalu berlebihan sehingga membuat stres pikiran. Semampunya saja, jangan dipaksakan. Selain persiapan terkait kemampuan otak, perlu diperhatikan juga persiapan fisik. Perhatikan asupan dan istirahat menjelang tes berlangsung agar kondisi badan prima dan dapat berpikir jernih dalam menjawab soal. Semoga saja penyelenggaraan tahun ini tidak menghadapi kendala yang besar, karena tahun lalu untuk beberapa lokasi tes terjadi delay karena masalah teknis. Ada yang jadwal tes siang hari tetapi baru mulai tes menjelang tengah malam. Antisipasi juga hal seperti ini dengan mempersiapkan fisik dan mental yang kuat.
sumber : ahmadiandianto.com
#Keempat, saat hari pelaksanaan tes, buat diri kalian senyaman mungkin. Ini menjadi faktor penting juga dalam menghadapi seleksi CPNS. Caranya dengan datang lebih awal ke lokasi tes berlangsung. Syukur jika kalian sempat untuk orientasi tempat pada hari sebelumnya. Penting bagi kalian untuk memperhitungkan waktu dan dan jarak tempuh  serta transportasi menuju lokasi tes. Jangan sampai telat, apalagi salah lokasi. Nah, setelah sampai di lokasi ikuti prosedur yang ada aja, kalau bingung jangan segan bertanya sama panitia atau pihak keamanan yang berjaga. Jangan lupa berkas yang diminta dibawa untuk disiapkan, seperti KTP dan kartu peserta (pengalaman tahun lalu). Sekali lagi berkas yang disiapkan bisa berbeda-beda, jadi perhatikan baik-baik aturan mainnya. Sebelum masuk ke ruang tes, ada baiknya buang air terlebih dahulu, dan shalat jika memang sudah masuk waktunya. Jadi saat mengerjakan soal bisa tenang. Setelah masuk, memang panitia akan mengarahkan untuk duduk dimana, tapi tidak spesifik sampai ke kursi mana kita harus duduk, jadi siasati lah posisi duduk kalian. Untuk yang punya masalah dengan AC misalnya, hindari tempat yang terkena AC secara langsung karena dapat mengganggu konsentrasi. Saat mengerjakan soal cobalah untuk setenang mungkin dan fokus, jangan hiraukan peserta lain karena tidak ada waktu untuk ngurusin orang. Jika menemukan masalah cukup angkat tangan dan panitia akan menghampiri anda, jangan grasak-grusuk apalagi berteriak, kasian peserta lain bisa terganggu. Oia, jangan lupa untuk memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Misalkan disediakan pensil dan kertas core-coretan ya dipake, mau untuk menghitung atau mencatat soal yang belum terjawab silahkan.

#Kelima, jangan lupa untuk terus berdoa dan minta doa orang tua. Ini penting banget buat dilakuin. Jadi jangan sampe kelewatan ya. Karena kalau memang rejekinya untuk manjadi abdi negara gak bakal ketuker ko.

Ini pesan saya yang terakhir dalam menghadapi seleksi CPNS 2018, “jangan hanya mikirin saingan kita yang banyak dan sulit itu, ada sebagian orang yang terus-terusan mikirin saingannya sampai dia lupa untuk meningkatkan kemampuan dirinya sendiri”. Saya disini bukan mau sok ngajarin atau apa, hanya ingin sharing pengalaman aja. Jangan ditelan mentah-mentah, tetap baca aturan yang berlaku saat ini karena mungkin ada yang terlewat penyampaian dari saya atau mungkin aturannya berubah. Semangat berjuang !! 

*Kalo mau tanya-tanya lebih lanjut atau hal lainnya, boleh komen atau kontak langsung aja ya :)

Bogor, 20 September 2018

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Tips Menghadapi Seleksi CPNS 2018"

Posting Komentar